Postingan

Tugas

 Warga indonesia diaspora bersemangat untuk pulang Untuk ramadhan, Idul Fitri Dengan pengurangan karantina, Ramadan dan idul Fitri di rumah dengan keluarga telah menjadi kenyataan. Ramadan sangat dikaitkan dengan pertemuan keluarga, di mana para kerabat berkumpul untuk mengakhiri puasa mereka di lingkungan yang hangat dan akrab. Karena perbatasan ditutup dan ditutup, hal ini menjadi tantangan bagi banyak orang indonesia dalam dua tahun terakhir. Dengan semakin banyak orang yang divaksin, bepergian ke luar negeri tidak lagi dibatasi di sebagian besar dunia dan Indonesia juga telah memudahkan aturan karantinanya di banyak daerah di jawa dan Bali. Pemerintah juga telah melepaskan karantina untuk semua kedatangan asing yang telah divaksinasi sepenuhnya memasuki negara sejak 22 maret, karena setiap hari kasus coronavirus telah turun lebih dari 90 persen dari puncak pertengahan februari, Ini berarti anggota diaspora indonesia akhirnya bisa berencana untuk menghabiskan ramadhan dan Idul Fitri

Terjemah

 Politik Timor Leste Politik Timor Leste Mantan presiden Timor Leste dan pemenang Hadiah Nobel Perdamaian José Ramos-Horta (tengah) mendapat sambutan tradisional di Dili pada 23 Januari 2022 setelah secara resmi mengumumkan bahwa dia akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan presiden mendatang. (AFP/VALENTINO DARIEL SOUSA ) Sungguh melegakan melihat pemilihan presiden Timor Leste berlangsung damai dan demokratis pada hari Sabtu. Bangsa muda ini layak mendapatkan penghormatan dan kehormatan internasional atas kemampuannya menyelenggarakan lima pemilihan presiden yang demokratis berturut-turut sejak menjadi negara yang sepenuhnya merdeka pada tahun 2002. Presiden terpilih dari negara berpenduduk 1,3 juta orang itu akan dilantik pada 20 Mei, ketika merayakan ulang tahun ke-20 kemerdekaannya. Sementara Timor Leste memutuskan pemilihan langsung sebagai mekanisme untuk memilih pemimpin nasionalnya pada awal pembentukannya, Indonesia membutuhkan waktu 59 tahun untuk melakukannya. Indonesia,

Tugas 3

 Sistem pemilihan dan penilaian dimensi partai di Indonesia demokratis M. Faishal Aminuddin abstrak Studi tentang pemilihan dan konsekuensinya pada partai-partai politik di negara-negara demokrasi baru sering menyimak untuk menutupi dampak yang ditimbulkan pada sistem partai. Surat kabar ini bertujuan untuk memeriksa jangkauan sistem pemilihan dalam mempengaruhi partai politik dalam hal meningkatkan fungsi atau kinerja mereka. Studi ini akan menerapkan kerangka analitis yang dimulai sebelumnya oleh Webb dan White (2009) pada dimensi partai dalam demokrasi baru dengan melihat kasus indonesia. Dalam kerangka ini, ada beberapa faktor umum dalam kaitan antara sistem pemilu dan fungsi partai seperti polarisasi ideologis, basis konstituen partai, fractionalisasi dalam parlemen dan distribusi suara. Studi ini menemukan bahwa perubahan apapun yang diterapkan pada sistem pemilihan di Indonesia kurang atau tidak signifikan berdampak pada kinerja partai politik. Selain itu, studi ini menggunakan

Tugas

 At the moment we are in the face of an escalating threat.( Saat ini kita sedang menghadapi ancaman yang meningkat ) In the event you don't become rich.(Lebih murah sih, seandainya kamu tidak menjadi sangat kaya)  wish bad things will go away and this world will get better day by day.(Aku harap semua hal buruk pergi dan dunia ini akan membaik dari hari ke hari)  She has been out of the garden since you called her. (Dia telah keluar dari taman sejak terakhir kali kamu menelepon) .My friends played badminton until midnight.(Teman-temanku bermain badminton sampai tengah malam.) My sister slept during the trip to Jakarta. ( Adikku tidur selama perjalanan ke Jakarta.) Before I go to class, I eat breakfast. (Sebelum aku pergi ke kelas, aku sarapan.) . I’ll be back to the class after lunch. (aku akan kembali ke kelas setelah makan siang) .My friends played badminton until midnight. (Teman-temanku bermain badminton sampai tengah malam.) . He could just about see the little man behind the c

Translate Bahasa Inggris Hukum

 Pemberantasan Kekerasan Seksual di Indonesia: Jalan di Depan Oleh: Jessica Vincentia Marpaung. * Jessica Vincentia Marpaung adalah dosen hukum HAM di Universitas Pelita Harapan dan alumni Harvard Law School. Sumber Berita: (https://jakartaglobe.id/opinion/sexual-violence-eradication-in-indonesia-the road-ahead). Film peraih penghargaan yang baru dirilis, Mesin Fotokopi telah memberikan gambaran sekilas tentang kekerasan seksual yang sulit dipahami di Indonesia. Sekilas sangat jelas, sebenarnya, sebagai anggota kru produksi ironisnya ternyata menghadapi tuduhan penyerangan seksual. Baik yang sukar dipahami maupun yang meresap, kekerasan seksual semakin menguasai bangsa perhatian sepanjang tahun 2021, dari kasus pelecehan seksual kampus yang menuntut dikeluarkannya Permendiknas, pemerkosaan yang terjadi secara mencengangkan di lembaga keagamaan, hingga tarik ulur parlemen untuk meloloskan RUU Pemberantasan Kekerasan Seksual. RUU yang telah dibahas selama enam tahun itu akhirnya disetuju